melindungi ibu dan anak-anaknya) Selain itu, 4 ayah berarti adanya 4 tulang punggung keluarga.
Poliandri juga baik untuk mengurangi jumlah penduduk. Sebab, walaupun ada 4 pejantan yang siap membuahi, tapi pabrik anaknya cuma 1!! Jadinya ya dalam jangka panjang akan mengurangi jumlah penduduk dan
anak-anak yang dibuat pun diharapkan lebih "berkualitas" . (Ya itulah, karena biaya perawatan anak datang dari 4 sumber pemasukan) Intinya: turunkan kuantitas, naikkan kualitas!!
Kalau poligami bisa mengakibatkan persaingan di antara para istri dan anak-anaknya, poliandri mungkin bisa memberikan efek perdamaian. Sebab pada saat seorang anak tidak jelas siapa ayahnya (Pokoknya di antara 4 itu! Eh, diluar 4 itu juga bisa ding), maka para ayah akan tetap memberikan perhatian kepada si anak. Masing-masing ayah akan menganggap anak tersebut adalah anaknya. (Kalau di poligamikan, bisa ada resiko setiap anak membangga-banggakan ibunya doang dan menjelekkan ibu dari anak yang lain)
Para ayah tersebut punya teman untuk ngobrol malam-malam, teman untuk main catur, main panco (Kalau mau juga bisa buat turnamen kecil- kecilan) ataupun main kartu (Pas 4 orang! Cocok buat maen capsa, maen
mahjong juga bisa). Nonton bola di rumah pun menjadi lebih semarak!
Dengan sistem 4 suami pula para pria bisa belajar menekan rasa egoisnya dengan saling berbagi, bertoleransi dan bersabar. Ingat, Rewelnya istri pun menjadi lebih berkurang. Bayangkan jika seorang suami punya 4 istri. Maka dalam 24 jam, akan ada 4 orang istri yang berpotensi untuk mengomel dan mengeluh di kuping suami. Tapi JIKA 4
suami 1 istri, maka rata-rata kemungkinan masing-masing suami di-rese- in istri adalah maksimal 6 jam sehari. (Dengan asumsi ngawur bahwa sang istri mengomel selama 24 jam non-stop)
Sudah menjadi pengetahuan umum pula jika umur harapan hidup pria lebih pendek. Jadi, setidaknya jika seorang suami mati, sang istri tidak akan langsung menjadi janda, masih ada 3 orang suami yang menemani. Sementara jika sang istri yang mati, maka para suami bisa memilih untuk segera kawin lagi atau menjomblo. (Point bebek di sini: Kalau seorang wanita menjadi janda, maka ia lebih sulit untuk mencari suami daripada seorang duda mencari istri)
Sekarang mari kita tinjau dari sudut seksualitas. Sudah menjadi keluhan umum di rubrik konsultasi kalau banyak wanita gagal mencapai orgasme karena suami cepat selesai atau tidur begitu saja setelah mencapai puncak. Padahal pada umumnya, wanita itu lebih lambat panas daripada pria.
Nah. dengan adanya 4 suami, maka suami-suami tersebut bisa ber- estafet ria. Jika istri lambat panas dan blum panas-panas juga, maka jangan kuatir, masih ada rekan anda yang akan meneruskan perjuangan membawa istri menuju ke puncak kenikmatan. (Menuju puncak, gemilang cahaya, mengukir cinta, SEJUTA RASA.. Kyaaaaaaa.!! )
Poliandri secara sekilas juga sesuai dengan kodrat seks manusia. Laki- laki pada umumnya hanya dapat orgasme 1 kali lalu keabisan tenaga, sementara wanita bisa orgasme berkali-kali, bahkan organ seksualnyapun tidak usah membutuhkan persiapan terlalu banyak seperti halnya laki-laki. (Kan harus nungguin Joy-sticknya berdiri dulu.)
Akhir kata, saya menyimpulkan (lagi-lagi) secara SEPIHAK bahwa POLIANRI "lebih baik" daripada POLIGAMI ataupun MONOGAMI
Artikel Terkait :
1 comments:
perlu dipikirkan juga boss; dari segi kesehatannya gmn?.. and sekedar referensi nih,tidak ada satu ayat pun dari Allah swt yang tidak untuk menuntun jalan hidup umatNYA.. (eh gw lupa, boss ente maasih umatNYA kan?)
sorry nih baru bisa mampir..
tetep semangat ya!!
Posting Komentar
terima kasih buat komentarnya :)