Anggota ultranationalist rumbai Pertahanan Rakyat Demokratik (Bendera) selama protes terhadap Malaysia. Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono diharapkan untuk memberikan pidato malam ini dalam upaya untuk menenangkan ketegangan antara unsur-unsur dari kedua negara. (Foto Antara)
Jakarta. Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono diharapkan untuk memberikan pidato malam ini untuk alamat ketegangan membara antara Indonesia dan Malaysia.
Pidato, yang akan disampaikan pada Militer Indonesia (TNI) markas pukul 9 malam, juga akan diarahkan kepada rakyat Malaysia.
Jurubicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan Detik.com bahwa Yudhoyono akan menjelaskan prinsip dasar hubungan diplomatik Indonesia, terutama dalam hal ke Malaysia.
"Mudah-mudahan pidato tersebut akan membawa kejelasan, terutama kepada orang-orang Indonesia yang masih mempertanyakan ketegasan pemerintah," kata Julian.
Dia mengatakan pidato itu akan disampaikan di markas TNI untuk alasan praktis karena Yudhoyono, mantan jenderal, sedang menghadiri makan cepat-melanggar sana.
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, sementara itu, menyampaikan pidato selama 53 ulang tahun Hari Kemerdekaan Malaysia pada hari Selasa, mengatakan negara itu "berkomitmen untuk mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara dari ancaman internal maupun eksternal."
Hubungan antara kedua negara telah tegang oleh sengketa perbatasan antara kedua negara yang melihat dua pejabat Indonesia sebentar ditahan oleh pemerintah Malaysia.
Hal-hal yang belum dibantu oleh protes dari pinggiran ultranationalist Pertahanan Rakyat Demokratik (Bendera), yang diduga melemparkan kotoran manusia di Kedutaan Besar Malaysia dan menajiskan bendera bangsa.
Media Indonesia juga telah dikritik karena bahan bakar api, stasiun televisi khususnya nasionalis, sementara politisi telah cepat untuk melompat pada kereta musik popularist.
Indonesia dalam permusuhan pelabuhan umum menuju tetangganya untuk perlakuan buruk dan penyalahgunaan pekerja migran Indonesia dan dugaan klaim Malaysia pada obyek budaya Indonesia.
Najib mengakhiri pidatonya dengan memberikan komentar pada kekokohan hubungan antara kedua negara.
"Janganlah ada celah dalam apa yang solid, Janganlah istirahat dalam relasi. Semoga Tuhan memberkati kita, "katanya.
Sumber : http://www.thejakartaglobe.com
Artikel Terkait :
0 comments:
Posting Komentar
terima kasih buat komentarnya :)