Liputan6.com, Tanjungpinang: Jemaah aliran Ahmadiyah nyaman tinggal di Provinsi Kepulauan Riau, karena mereka dapat diterima warga setempat. "Belum pernah ada konflik antara jemaah Ahmadiyah dengan warga. Warga Kepri menghargai kebebasan beragama," ujar mantan pemimpin Ahmadiyah M. Nasrun di Pulau Bintan, Kamis (29/7).
Nasrun meyakini hubungan antara jemaah Ahmadiyah dan warga setempat tetap harmonis, karena seluruh agama mengajarkan umatnya untuk hidup secara damai dan saling membantu. "Kami membaur dengan masyarakat lainnya, tanpa membeda-bedakan agama dan kepercayaan," ungkapnya.
Menurut Nasrun, pusat pengajaran Ahmadiyah berada di Batam, dengan jumlah jemaah mencapai 65 orang. Sedangkan jemaah Ahmadiyah di Pulau Bintan, katanya, sebanyak 75 orang.
"Beberapa di antaranya sudah tidak aktif. Sedangkan di Kabupaten Karimun dan Lingga hanya satu keluarga menjadi pengikut Ahmadiyah," kata Nasrun.
Bagi Nasrun, kehadiran Ahmadiyah hanya tidak disukai kelompok tertentu, yang diduga selalu memprovokasi masyarakat untuk membenci ajaran itu. Nasrun selalu mengedepankan kedamaian.
"Kami diajarkan untuk hidup damai tanpa kekerasan. Ahmadiyah sangat membenci kekerasan," kata Nasrun.(Ant/SHA)
Sumber : http://id.news.yahoo.com/kmps/20100729/tpl-salim-janji-menhan-as-cuma-basa-basi-81d2141.html
Artikel Terkait :
0 comments:
Posting Komentar
terima kasih buat komentarnya :)